setelah cukup lama tidak menulis lagi dikarenakan banyak yang harus diurus setelah menghadapi UN dan UAS, baru ada lagi nih waktu kosong untuk menulis-nulis lagi, hehehe .. jadinya curhat :D
nah untuk posting kali ini saya akan membahas tentang routing, dan seperti biasa saya menggunakan Cisco Packet Tracer untuk memudahkan praktek.
Routing di bagi menjadi 2 tipe, yaitu routing static dan routing dynamic. Untuk melihat penjelasan dan konfigurasi routing static dapat dilihat dari blog adik kelas saya dan blog guru saya. protokol-protokol routing pada routing dynamic ada banyak jenis : RIP, RIPv2, OSPF, EIGRP, IGRP, BGP, dan lain-lain
untuk penjelasan setiap routing protokol mungkin akan saya bahas pada posting berikutnya
Posting kali ini saya akan menjelaskan tentang RIP atau Routing Information Protocol, RIP menggunakan hop count sebagai routing metric dan maksimum hop count adalah 15 hop count, maksudnya ?
RIP membatasi banyaknya hop ke setiap router sebayanyak 15 hop, jika melebihi dari itu RIP tidak bisa meneruskan paket lagi dan paket akan di buang.
sekian untuk penjelasan singkat nya, saya akan menjelaskan konfigurasi RIP dengan menggunakan topologi seperti diatas
Konfigurasi R1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/1 -> menjadi gateway untuk host
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 -> menjadi jalur ke R2
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
konfigurasi RIPv2 R1
( kita menggunakan RIPv2, perbedaan RIPv1 dan RIPv2 adalah kemampuan untuk merouting jaringan yang disubnetting/VLSM sedangkan RIPv1 tidak bisa, tapi kita menggunakan RIPv2 meski kita tidak melakukan VLSM pada jaringan yang ada )
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2 -> untuk mengaktifkan RIPv2
Router(config-router)#network 192.168.1.0 - > memasukan alamat network atau net ID yang terhubung langsung dengan R1
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex
Konfigurasi R2
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/1 -> menjadi gateway untuk host
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 -> menjadi jalur ke R1
Router(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
konfigurasi RIPv2 R2
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex
untuk memastikan apakah RIPv2 sudah berfungsi, ketikkan perintah show ip route pada R1
R1#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C 10.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
R 172.16.0.0/16 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:11, FastEthernet0/0 <- routing ke network 172.16.0.0/16
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
R1#
show ip route pada R2
R2#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C 10.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.0.0/16 is directly connected, FastEthernet0/1
R 192.168.1.0/24 [120/1] via 10.0.0.1, 00:00:16, FastEthernet0/0 <- routing ke network 192.168.1.0/24
R2#
Cukup simpel, kan ? kita hanya tinggal memasukan network yang terhubung langsung dengan router dan pastikan koneksi antar router sudah berjalan, ketikkan sh ip route di setiap router untuk melihat apakah RIP sudah berfungsi
mungkin untuk posting berikutnyaa saya akan membahas tentang routing protokol, hehehehe . :D
Semoga membantu dan selamat mencoba !
nah untuk posting kali ini saya akan membahas tentang routing, dan seperti biasa saya menggunakan Cisco Packet Tracer untuk memudahkan praktek.
Routing di bagi menjadi 2 tipe, yaitu routing static dan routing dynamic. Untuk melihat penjelasan dan konfigurasi routing static dapat dilihat dari blog adik kelas saya dan blog guru saya. protokol-protokol routing pada routing dynamic ada banyak jenis : RIP, RIPv2, OSPF, EIGRP, IGRP, BGP, dan lain-lain
untuk penjelasan setiap routing protokol mungkin akan saya bahas pada posting berikutnya
Posting kali ini saya akan menjelaskan tentang RIP atau Routing Information Protocol, RIP menggunakan hop count sebagai routing metric dan maksimum hop count adalah 15 hop count, maksudnya ?
RIP membatasi banyaknya hop ke setiap router sebayanyak 15 hop, jika melebihi dari itu RIP tidak bisa meneruskan paket lagi dan paket akan di buang.
sekian untuk penjelasan singkat nya, saya akan menjelaskan konfigurasi RIP dengan menggunakan topologi seperti diatas
Konfigurasi R1
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/1 -> menjadi gateway untuk host
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 -> menjadi jalur ke R2
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
konfigurasi RIPv2 R1
( kita menggunakan RIPv2, perbedaan RIPv1 dan RIPv2 adalah kemampuan untuk merouting jaringan yang disubnetting/VLSM sedangkan RIPv1 tidak bisa, tapi kita menggunakan RIPv2 meski kita tidak melakukan VLSM pada jaringan yang ada )
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2 -> untuk mengaktifkan RIPv2
Router(config-router)#network 192.168.1.0 - > memasukan alamat network atau net ID yang terhubung langsung dengan R1
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex
Konfigurasi R2
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/1 -> menjadi gateway untuk host
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 -> menjadi jalur ke R1
Router(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#ex
konfigurasi RIPv2 R2
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#ex
Router(config)#ex
untuk memastikan apakah RIPv2 sudah berfungsi, ketikkan perintah show ip route pada R1
R1#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C 10.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
R 172.16.0.0/16 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:11, FastEthernet0/0 <- routing ke network 172.16.0.0/16
C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
R1#
show ip route pada R2
R2#sh ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C 10.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
C 172.16.0.0/16 is directly connected, FastEthernet0/1
R 192.168.1.0/24 [120/1] via 10.0.0.1, 00:00:16, FastEthernet0/0 <- routing ke network 192.168.1.0/24
R2#
Cukup simpel, kan ? kita hanya tinggal memasukan network yang terhubung langsung dengan router dan pastikan koneksi antar router sudah berjalan, ketikkan sh ip route di setiap router untuk melihat apakah RIP sudah berfungsi
mungkin untuk posting berikutnyaa saya akan membahas tentang routing protokol, hehehehe . :D
Semoga membantu dan selamat mencoba !
makasih yahh .. :)
BalasHapus-nanda-
bagus nii bermannfaat
BalasHapusTerimakasih gan penjelasan dalam artikelnya bermanfaat
BalasHapuspluss gambarnya maknyus
moga bertambah ilmunya dan manfaat
ty gan jangan lupa kunjungi blog ane www.masih.blog
BalasHapusMantap gan ane terbantu
BalasHapusmantap bro, membantu sangat
BalasHapusthanks gan sudsah share
BalasHapussolder infrared