12 Mei 2010

Konfigurasi Static Route menggunakan Cisco Packet Tracer


Topologi routing biasa ? memang betul ! hanya saja kali ini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya.
posting tentang routing kali ini saya akan menggunakan kabel serial untuk menghubungkan 3 router tersebut karena pada real world-nya menghubungkan antar router memang menggunakan kabel serial, bukan kabel UTP cross. tapi posting ini pun akan menjelaskan bagaimana menambahkan modul interface pada router CISCO menggunakan Packet Tracer






Cara menambahkan modul interface ke Router Cisco





















klik pada salah satu router (contoh : Router Cisco 2811 )


1. Klik pada switch ON/OFF untuk menonaktifkan router
2. pada kolom kiri ada beberapa modul yang bisa ditambahkan, klik pada WIC-2T
ada beberapa jenis modul interface pada router :
WIC = WAN Interface Card
HWIC = High Speed WAN Interface Card
NM = Network Module
anda dapat mengeksplorasi sendiri untuk fungsi setiap modulnya . :)
3. drag WIC-2T lalu drop pada kotak kanan pojok, penempatan modul juga berpengaruh untuk penamaan interface pada CLI
4. lalu klik switch ON/OFF untuk mengaktifkan kembali router.


Setelah menambahkan modul interface pada router, lakukan hal yang sama untuk 2 router lain nya dan ikuti sesuai dengan topologi di bawah
















setelah selesai menghubungkan setiap router dengan kabel serial, pada konfigurasi serial sedikit berbeda dengan fastethernet, yaitu clock rate
"apa itu clock rate ?" Clock rate adalah kemampuan putaran yang terjadi dalam satu detik dan dihitung dalam satuan Hz, atau kemampuan untuk mengirimkan sinyal listrik dalam satu detik.


"dimana kita mengkonfigurasi clock rate?" lihat pada gambar topologi diatas, ada icon jam kecil, kan? pada interface itulah kita akan mengkonfigurasi clock rate.


"kenapa hanya salah satu dari 2 interface yang menghubungkan 2 router yang di konfigurasi clock rate ?"
ada 2 istilah pada networking, yaitu DCE dan DTE
DCE : Data Communications Equipment
DTE : Data Terminal Equipment
DCE berfungsi untuk memberikan jalur untuk komunikasi sedangkan DTE adalah device/perangkat yang menjadi akhir dari komunikasi tersebut maka dari itu interface yang ada icon jam kecil bekerja sebagai DCE.


oke, mungkin sudah cukup untuk penjelasan tentang Clock Rate, DCE dan DTE. sekarang kita lanjut ke konfigurasi router


Konfigurasi R1


Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1 -> untuk mensetting hostname/nama untuk router


R1(config)#int s0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down
R1(config-if)#ex


R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.110.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#ex
R1(config)#
R1(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 s0/0/0
R1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 s0/0/0
R1(config)#ip route 192.168.120.0 255.255.255.0 s0/0/0


Konfigurasi R2



Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int s0/0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.10.11 255.255.255.0
R2(config-if)#clock rate 64000 -> konfigurasi clock rate
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to upex


R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip ad
R2(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut


%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#ex
R2(config)#
R2(config)#ip route 192.168.110.0 255.255.255.0 s0/0/0
R2(config)#ip route 192.168.120.0 255.255.255.0 s0/0/1
R2(config)#



Konfigurasi R3



Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R3
R3(config)#int s0/0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.20.22 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown 
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
R3(config-if)#ex


R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip address 192.168.120.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown 
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R3(config-if)#ex
R3(config-if)#
R3(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 s0/0/0
R3(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 s0/0/0
R3(config)#ip route 192.168.110.0 255.255.255.0 s0/0/0


pada konfigurasi router kali ini, penamaan interface serial adalah 0/0/0-1 karena saya memasangkan nya pada slot kanan bawah, jika teman-teman memasangkan nya pada slot lain bisa saja namanya menjadi 0/3/0 atau 0/2/0 . tetapi jika teman-teman sudah mengerti konsep static routing, perubahan nama interface tidak menjadi masalah.

okee mungkin sampai disini penjelasan tentang static routing menggunakan kabel serial untuk menghubungkan antar router, saya membuat tutorial ini berdasarkan
real world nya. :D

mungkin untuk pertanyaan teman-teman bisa tulis pada kolom komentar :D
semoga membantu dan selamat mencoba ! 


20 komentar:

  1. Terima Kasih Dimas :)

    BalasHapus
  2. k minta ya buat di pos di blog saya..
    1tkj3

    BalasHapus
  3. dan lain2 ?
    nama yang keren . :D . haha .
    yupp . asal di cantumin sumberr aja ..

    BalasHapus
  4. lanjutkan brother :)

    BalasHapus
  5. gan tanpa command clock rate dalam setiap router emang bisa jalan ya ?
    harus nya kan pakai clock rate brother ~.~"
    R1(config)#interface serial 0/0/0
    R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.252
    R1(config-if)#clock rate 64000
    R1(config-if)#no shut
    R1(config-if)#exit
    bukane gitu gan ?

    BalasHapus
  6. ga bos., hanya interface router yang berfungsi sbg DCE saja yang diberi clock rate ..,

    BalasHapus
  7. /please
    /hmm
    /hihi
    /xd

    BalasHapus
  8. keren sekali bung dimas...ini udah aku coba..it's works..! (ada yang di edit sih sedikit kyanya..tapi lupa bagian mana..he...tpi konsepnya ngerti deh..thx!! lanjutkan sharing ilmunya..!!:))

    BalasHapus
  9. bang dimaz, bagaimana menentukan besaran nilai clock rate-nya ? karena yg saya tau nilai clock itu ada yg 1200, 2400, 9600, 19200,38400, 56000, 64000, 72000, dll.
    mhn infonya, thanks

    BalasHapus
  10. bro thanks ya buat tutor nya.
    sekalian nih mo kasih masukan buat blog nya.
    kalo biasa set background pic nya yg standar aja, jd agak susah buat baca nya nih, makanya ane copas dulu ke word baru baca.

    BalasHapus
  11. dear bro dimaz..kenapa ga ada assign se0/0/1 di R2?

    BalasHapus
  12. makasih ilmunya bang dimaz, sangat membantu bagi ane yang lagi blajar jaringan,, ane mau nanya kalau mau nambah satu router sama satu jaringan lagi gimana ya bang dimaz, apa ditambah yang make DCE atau gimana ?, trus ip route-nya gimana bang dimaz ?, mohon penjelasan sekalian tuturnya hehe, maklum masih newbie, makasih sblumnya bang dimas...

    BalasHapus
  13. sangat bermanfaat :D

    BalasHapus
  14. bagaimana cara mengkoneksikan 4 buah Pc dengan 4 buah router ? kan penjelasan diatas memakai switch, bagaimana kalau tdk memakai switch ?... Mohon penjelasannya

    BalasHapus
  15. Mau nanya dong , kan ada clock rate 64000 tuh nah maksud dari 64000 itu apa yaa ? Sebelumnya terima kasih

    BalasHapus
  16. mau nanya. apa ya perbedaan antara 64000 dengan 12800?? mohon penjelasannya

    BalasHapus
  17. Hallo 2010:) selamat datang di 2021:)

    BalasHapus
  18. halo para sesepuh jaringan, saya datang dari 2023 :)

    BalasHapus